Siapa sangka, sinetron "Tukang Bubur Naik Haji" tak hanya menghibur, tapi juga menginspirasi Muhammad Nur Amin untuk mengubah nasib.
Berawal dari tahun 2012, Pak Nur Amin, begitu ia akrab disapa, merintis usaha bubur bayi dengan merek "My Baby". Siapa sangka, buburnya laris manis di pasaran.
Uniknya, Pak Nur Amin menjalin kerjasama dengan mahasiswa untuk membantunya berjualan.
Jam operasional yang fleksibel, mulai pukul 06.00 hingga 09.00 pagi, memudahkan para mahasiswa mendapatkan penghasilan tambahan tanpa mengganggu kuliah.
Kisah Pak Nur Amin semakin menarik dengan niat mulia beliau dan istri untuk menunaikan ibadah haji. Menariknya, mereka menyedekahkan seluruh tabungan dan pasrah menunggu panggilan Allah SWT.
Ikhtiar dan ketekunannya berbuah manis. Kini, Pak Nur Amin tak hanya sukses mengembangkan bisnis buburnya dengan banyak cabang, tapi juga berhasil naik haji dan memiliki aset mencapai lebih dari 10 miliar rupiah.
"Kunci sukses menjadi kaya itu harus diawali dengan menanamkan mental kaya. Senang membantu orang lain, berbagi, jujur, tekun belajar dan berusaha, serta yakin akan Kuasa Tuhan," ujar Pak Nur Amin saat diwawancarai tim Pecah Telur.
Tak berhenti di situ, Pak Nur Amin juga merambah dunia pariwisata dengan mendirikan "Wisata Kampung Bubur" di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Nama yang unik ini terinspirasi dari sumber kesuksesannya, yaitu berjualan bubur.
Wisata Kampung Bubur tak hanya menawarkan rekreasi, tapi juga edukasi tentang proses pembuatan bubur dan kiat-kiat berwirausaha.
Pak Nur Amin berharap, kisahnya dapat menginspirasi generasi muda untuk tekun berusaha dan pantang menyerah.
Disclaimer:
Simak kisah inspiratif Muhammad Nur Amin selengkapnya di channel Youtube Pecah Telur dalam episode "Ini Beneran Tukang Bubur Naik Haji, Dari Bubur Bisa Haji dan Punya Aset 10+ Milyar".